Gelar Fokus Grup Diskusi (FGD), Kapolres Gresik Inginkan Pilkada Damai, Aman, dan Sejuk.

Gresik, 05 Agustus 2020. Kepala Kepolisian Resor Gresik Gelar Fokus Grup Diskusi (FGD) bersama Bawaslu Gresik, KPUD Gresik, dan para partai politik yang ikut mengusung calon kepala daerah untuk maju pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020 dengan damai, aman, dan sejuk.

Dalam FGD tersebut Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengungkapkan tujuannya menggelar acara tersebut yakni untuk mendekatkan dan mengakrabkan para stakeholder yang ikut serta pada Pilkada kali ini. Dalam sambutannya, Arief Fitrianto mengajak semua yang terundang terutama para partai politik untuk tetap menjaga suasana Kabupaten Gresik tetap kondusif selama hajatan pesta demokrasi berlangsung maupun pasca pengumuman hasil nantinya. “Saya harap semua yang hadir disini bisa membantu untuk menjaga kondusifitas Gresik, terutama setelah pengumuman para calon peserta Pilkada 2020 ini” ungkap Arief selaku Kapolres Gresik yang baru menjabat beberapa bulan terakhir setelah menggantikan posisi AKBP Kusworo Wibowo yang dipromosikan ke Mabes Polri.

Narasumber pada FGD tersebut yakni Imron Rosyadi selaku Ketua Bawaslu Gresik dan Ahmad Roni selaku Ketua KPUD Gresik. Roni selaku ketua KPUD Gresik memaparkan perihal jalanya tahapan Pilkada kali ini serta banyak nya tahapan-tahapan yang dijadwalkan ulang karena pandemic Covid-19 ini. “Kita semua tahu saat ini musim Pandemik sehingga banyak agenda KPU yang dijadwalkan ulang yang semula pemilihan akan dilangsungkan pada bulan September namun diundur menjadi 9 Desember 2020, pemilu harus berjalan namun kami juga sudah menyiapkan beberapa protokol kesehatan untuk digunakan jajaran dibawah kami seperti handsanitiser, faceshield, dan masker. Untuk saat ini tahapan yang berlangsung adalah proses Coklit dan semua anggota kami sudah kami lengkapi dengan APD” ujar Roni saat penyampaian materinya.

Dilanjutkan narasumber terakhir yaitu Imron Rosyadi Selaku Ketua Bawaslu Gresik, Imron memaparkan beberapa materi yang telah disiapkannya serta kondisi Gresik terkini dalam menghadapi Pilkada dimasa pandemic Covid-19. Ada tiga hal yang tetap menjadi pengawasan penting pada kerawanan Pilkada di Gresik atau mungkin disemua tempat penyelenggara yaitu berita hoax, money politik, dan netralitas ASN. Terlebih lagi saat ini ada beberapa kandidat calon yang maju baik dari incumbent maupun dari anggota dewan, dan perihal penggunaan fasilitas negara yang kadang menjadi sorotan banyak pihak. Ketua Bawaslu tersebut juga mengungkapkan bahwa semua stakeholder Pilkada baik dari TNI/Polri juga dari partai politik pengusung tahu benar aturan-aturan umum pada saat kampanye mana yang boleh dan mana yang tidak. Jadi jika ada yang keluar dari jalurnya maka dipastikan akan memicu konflik saat Pilkada nantinya.

“ Saya rasa semua yang hadir disini tahu dan paham betul terkait aturan pemilu, jadi tidak perlu saya paparkan lagi. Intinya jika ada dari kita yang keluar dari rel nya maka dipastikan akan picu konflik, dan kami sudah siapkan bagi mereka baik dari Parpol pengusung maupun tim sukses bakal calon yang melanggar aturan akan kami bawa ke Gakkumdu yaitu Penegakkan Hukum Terpadu dimana didalamnya tidak hanya Bawaslu saja melainkan ada dari Kepolisian juga Kejaksaan” ujar Cak Im sapaan Ketua bawaslu Gresik. Cak im juga menambahkan jika di Gresik memang salah satu daerah yang cukup kondusif perihal Pemilu, berkaca pada Pemilu-pemilu sebelumnya walupun ada permasalahan namun tetap bisa diselesaikan ditingkat bawah, “Gresik selama ini cukup kondusif perihal pemilu, itu karena Gresik lebih mengutamakan komunikasi, dengan adanya komunikasi insyaallah semua masalah bisa diselesaikan dan di carikan solusinya, jadi kalo ada masalah pada tahapan pemilu solusinya yaitu komunikasi” ungkap imron.

Pada akhir acara ada beberapa tanya jawab dari Parpol yang terundang dan ditutup dengan acara deklarasi penandatanganan Pilkada damai oleh Kapolres gresik, Bawaslu Gresik, KPUD Gresik dan semua ketua Parpol yang terundang pada acara FGD tersebut.